Indonesia Bisa Jadi yang Pertama Terapkan IPv6 di Dunia

detikcom - Jakarta, Bersamaan dengan Konferensi nasional Internet NICE 2004, IPv6 rencananya akan diterapkan secara nasional. Jika berhasil, Indonesia akan jadi negara pertama di dunia yang melakukan itu.

Indonesia akan menggelar konferensi nasional Internet bertajuk NICE 2004 (National Internet Conference and Education) bulan Juli mendatang. Konferensi yang digelar di Jakarta Hilton International Hotel, 26-27 Juli 2004 itu, mengambil bentuk dari APRICOT (Asia Pasific Regional Internet Conference on Operational Technologies).

Secara spesifik konferensi itu akan membahas konfigurasi, implementasi dan aplikasi IPv6 (Internet Protocol version 6). IPv6 merupakan versi terbaru protokol internet yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan IPv4, protokol yang sekarang dipakai.

"Kita juga bertekad mengumumkan Indonesia sebagai negara pertama yang punya implementasi IPv6 secara nasional," ujar Johar Alam, Ketua komite penyelenggara NICE 2004 kepada detikcom, Senin (28/06/2004). Saat ini, menurut Johar, di Jepang, Korea, dan Amerika Serikat IPv6 baru berjalan dengan status test-bed.

Implementasi IPv6 dianggap sebagai hal penting, mengingat alamat protokol internet IPv4 semakin menipis. Alamat IP (internet protocols) digunakan untuk menyatakan identitas sebuah komputer yang tersambung ke Internet, tanpa itu sebuah komputer tidak bisa 'diterima' oleh jaringan Internet.

Agar Tidak Kerepotan

Pakar Teknologi Informasi Onno W. Purbo juga menekankan perlunya Indonesia mengimplementasikan IPv6. Menurutnya, Indonesia bisa kerepotan jika IPv6 belum juga diterapkan. "Bagaimana nyambungin komputernya, lha wong habis itu nomornya?" ujarnya dalam percakapan e-mail dengan detikcom beberapa waktu lalu.

IPv6 memungkinkan jumlah alamat yang jauh lebih banyak dari IPv4. Selain itu IPv6 juga memungkinkan terikatnya sebuah alamat IP pada satu benda tertentu.

Hal ini bermanfaat untuk aplikasi teknologi Internet yang lebih luas dari yang ada saat ini.

Saat ini di Indonesia tercatat 40 domain IPv6. Dua diantaranya berasal dari CoreBSD (penggemar sistem operasi BSD), satu dari ITS (Institut Teknologi Surabaya), satu dari Siemens.co.id dan 36 lainnya berasal dari ITB (Institut Teknologi Bandung).

NICE 2004 akan digelar bersamaan dengan Open Policy Meeting yang digelar APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) dan pelatihan yang dilakukan APNIC (Asia Pasific Network Information Center). Johar optimis pada saat NICE 2004 nanti IPv6 sudah bisa berjalan secara nasional. (wsh)